Budi Sudarsono Ungkap Beberapa Alasan Minimnya Penyerang Lokal yang Tajam di Timnas Indonesia

Minimnya Penyerang Lokal yang Tajam di Timnas Indonesia – Tidak ada striker stabil jangka panjang di tim nasional Indonesia. Banyak nama muncul, tetapi dia kemudian tenggelam. Mantan striker timnas Budi Sudarsono mengomentari situasi tersebut.

Piala AFF 2020 menjadi rekor tersendiri bagi timnas Indonesia. Meski finis kedua, masih ada pekerjaan rumah untuk mencari striker yang bisa diandalkan. Indonesia telah menjadi sumber utama kekerasan di Asia Tenggara.

Doni Gemuk; Bambang Paramatman; Ilham Jayakusuma; Nama-nama seperti Budi Sudarsono adalah pencetak gol terbanyak di Piala AFF (dulu Piala Harimau).

Mantan striker Indonesia Budi Sudarsono telah mengangkat masalah ini. Dia membagikan pandangannya di saluran YouTube Accuracy TV. Baca selengkapnya di bawah Bolaneters.

Berita |

Tergerus Zaman

Pelatih Persik Kediri melihat striker Indonesia krisis persaingan di Indonesia Karena struktur saat ini, sulit bagi striker lokal untuk mendapatkan waktu bermain.

“Saya melihat liga sekarang. Striker domestik sangat pendek. Kebanyakan dari mereka adalah striker asing.

“Kebanyakan tim sekarang menggunakan striker. Sudah ada pemain asing, tetapi kebanyakan adalah dua striker. Mereka menggunakan striker asing dan pemain lokal.

Kerap Berduet dengan Striker Asing

Selama karir aktif Buddy, banyak striker lokal menjadi bagian dari tim asing. Karena sebagian besar tim masih memiliki dua striker.

Budi Sudarsono dikaitkan dengan jet tempur asing. Salah satunya adalah Christian Gonzalez saat bermain untuk Persik Kediri.

Gonzales bukan orang Indonesia saat itu. Selain dia. Bambang Paramatman; Doni Gemuk dan yang lainnya merasakan hal yang sama.

Saat ini, pembentukan striker di klub-klub menjadi masalah bagi tim nasional Indonesia. Akibatnya, hanya sayap yang ditampilkan untuk mengesankan proporsinya.

“Sekarang lebih populer. Lintasannya berbeda. Waktu terbang striker ini dan waktu terbang striker ini berkurang. Sebagus apa pun, otomatis akan redup jika tidak ada waktu terbang.”

“Di sisi lain, striker reguler menjadi emosional ketika mereka terbang lebih lama,” katanya.

Mudah Tertantang

Budi, yang melihat peluang bermain di Ligue 1 kecil, berharap sang striker tidak mudah menyerah. Saya ingin melepaskan hobinya sambil bermain. Sebagai seorang penyerang kota, saya tidak selalu ingin menyerah di atas lapangan.

“Secara mental, kami harus menunjukkan bahwa striker lokal bisa melakukannya. Saya mudah antusias. Tantangannya lebih besar jika memiliki pendukung dan teman yang baik,” kata Budi Sudarsono.

“Saya sudah lama tidak berada di klub. Saya berusaha sangat keras untuk membuktikan bahwa orang bisa melakukannya dengan baik tidak peduli apa yang mereka katakan.

Baca juga : Cara Mengunci Folder di Laptop Tanpa Menggunakan Software