Ketika olahraga Sepakbola menjadi alat politik, Sepakbola dan politik menjadi hal yang tak bisa terpisahkan di era seperti sekarang. Popularitas dunia Sepakbola yang semakin besar membuat beberapa oknum tak bertanggung jawab memanfaatkan olahraga ini.
Tujuannya bisa bermacam-macam, mulai dari perolehan modal kapital sampai kekuasaan, Tujuan-tujuan yang diinginkan lewat sepakbola tadi dilakukan dengan teknik propaganda yang memungkinkan untuk tercapainya suatu tujuan yang diinginkan. Ada istilah yang terlintas di ingatan saya, dikutip dari panditfootball.com
Power tends to corrupt…and absolute power corrupts
ungkapan tersebut mempunyai artian kurang lebih seperti ini:
kekuasaan itu cenderung disalahgunakan…dan kekuasaan yang absolut/mutlak sudah pasti disalahgunakan.
Ucapan tersebut dilontarkan oleh sejarawan besar zaman kekaisaran jerman, Lord Acton.

Sementara itu, jika kita sepakat bahwa popularitas menjadikan nya modal nomor satu untuk berkiprah di dunia perpolitikan, Sepakbola menjadi modal berharga sebab popularitas nya tak usah di ragukan lagi. Maka akan sangat wajar jika seseorang yang sedang berkuasa atau ba
Mengutip kata-kata filsuf dan suporter sepakbola garis keras asal Prancis, Jacques Derridahkan orang yang sedang berusaha menjadi penguasa mengejar banyak suara melalui Sepakbola.

“Beyond the touchline, there is nothing.”
Mengindikasikan bahwa sepakbola adalah kehidupan itu sendiri. Sepakbola membawa banyak perbedaan baik kelas, kualitas, unsur kesenian, dan sosial masyarakat, dan mestinya jauh dari politik. Namun saat ini sepakbola dan politik merupakan dua hal yang masih akan saling membutuhkan satu sama lain, hingga entah kapan.