Apa sih Football is coming home? Dan kenapa kata tersebut kerap dijadikan sebagai bentuk dukungan kepada Timnas sepak bola Inggris, simak ulasan berikut
Untuk kalian para penggemar sepak bola, pasti di telinga anda tidak asing dengan sebuah kalimat berbunyi “Football is coming home.” Kalimat tersebut muncul ke permukaan terpatnya pada saat Piala Dunia Russia 2018. Yang mana saat itu anak didik Gareth Southgate tampil dengan cukup baik.
Kalimat “Football is coming home” kerap di ucapkan oleh para pendukung The three lions untuk memupuk semangat optimisme.
Makna “Football is coming home”
“Football is coming home” mempunyai makna tersendiri dikalangan penggemar sepak bola di tanah Ratu Elizabeth. Kalimat tersebut adalah refrain lagu yang dirilis oleh komedian asal Britania raya David Baddiel dan Frank Skinner yang diubah pada 1996 berjudul “Three lions”
Mereka percaya bahwa tanah Britania raya adalah tanah kelahiran olahraga sepak bola. Meskipun masih menjadi bahan perdebatan, namun negara Inggris merupakan tempat dirumuskan nya peraturan permainan sepak bola, atau biasa disebut dengan Laws of the game.
Terlebih lagi dalam hal ini Piala Dunia adalah ajang paling tinggi di dalam sebuah kejuaraan di sepakbola, para penggemar The three lions beranggapan bahwa ajang paling tinggi tersebut sudah sepatutnya kembali menuju tanah kelahiran nya.
Di sisi lain, performa yang cukup impresif dari anak asuh Gareth Southgate dalam beberapa edisi turnamen besar membuat eskpektasi dari para fans bertambah tinggi, di isi oleh sekumpulan pemain muda bertalenta kelas dunia, dan di padukan dengan pemain yang kaya akan pengalaman membuat banyak dari penggemar sepak bola menjagokan Inggris di gelaran EURO 2020 tahun ini.
Hal tersebut bagaikan dua sisi mata pisau, ada baik dan juga buruk. Baik nya adalah, Timnas Inggris di era sekarang kembali mempunyai nama besar di Eropa bahkan dunia, mereka kembali ditakuti oleh para pesaingnya. Sisi buruknya ialah, Timnas Inggris belum pernah merasakan nikmatnya kemenangan di laga pembuka ajang tertinggi kompetisi antar negara Eropa tersebut. Artinya lebih dari lima puluh tahun tim berjuluk The three lions tak pernah merasakan tiga poin di laga pembuka EURO.
Ajang pembuktian kekuatan di EURO 2020
Turnamen bergengsi antar negara Eropa akan segera bergulir, saya pribadi mengucapkan Selamat datang kembali EURO 2020
Di ajang EURO kali ini ekspektasi dari para penggemar The three lions tak tanggung tanggung. Dengan skuad yang terbilang cukup mewah, para penggemar ingin Harry Kane dan kolega mampu membawa trofi kejuaraan empat tahunan tersebut ke tanah Ratu Elizabeth.
Terlebih skuad Inggris kali ini tampak terlihat lebih tangguh dari sebelumnya, pada laga perdana Grup D, anak asuh Gareth Southgate akan berjumpa dengan runner-up piala dunia 2018 yakni Kroasia pada 13 Juni 2021, Harry Kane dan kolega patut bersyukur atas kembalinya pengawal jantung pertahanan mereka yakni Harry Maguire. Bek Manchester United tersebut sempat mengalami cidera yang membuat dirinya tak bisa memperkuat United di final Europa League baru baru ini.
Berikut adalah nama nama pemain yang akan tampil di skuad The three lions diajang EURO 2020 :
Penjaga gawang: Jordan Pickford (Everton), Dean Henderson (Manchester United), Sam Johnstone (West Bromwich Albion),
Pemain belakang: Conor Coady (Wolves), Ben White (Brighton & Hove Albion), Reece James (Chelsea), Ben Chilwell (Chelsea), Harry Maguire (Manchester United), Tyrone Mings (Aston Villa), John Stones (Manchester City), Kieran Trippier (Atletico Madrid), Luke Shaw (Manchester United), Kyle Walker (Manchester City),
Pemain tengah: Jude Bellingham (Borussia Dortmund), Mason Mount (Chelsea), Kalvin Phillips (Leeds), Declan Rice (West Ham), Jordan Henderson (Liverpool),
Pemain depan: Jadon Sancho (Borussia Dortmund), Dominic Calvert-Lewin (Everton), Phil Foden (Manchester City), Jack Grealish (Aston Villa), Harry Kane (Tottenham), Marcus Rashford (Manchester United), Bukayo Saka (Arsenal), Raheem Sterling (Manchester City)
Lantas mampukah Southgate bersama para pemuda sanggup mewujudkan keinginan para penggemar? atau malah justru Harry Kane dan kolega harus kembali gigit jari?