SEJARAH PACUAN KUDA

Pacuan Kuda merupakan salah satu olahraga balap kuda yang ada sejak beberapa abad yang lalu. Di Mana kuda di latih untuk berlari dengan cepat dan menuju garis finish saat melawan kuda pacuan yang lain.

Sebagai contoh kreta kuda yang terbilang cukup populer pada masa romawi. Dalam kalangan masyarakat Nordik juga terkenal pacuan kuda miliki dewa “Odin” dengan raksasa Hrungnir pada saat mitologi kuno.

Pacuan kuda sendiri sering kali di kaitkan dengan olahraga judi. Yang terkenal dengan olahraga raja.

Berikut di bawah ini saya akan menjelaskan bentuk pacuan kuda.

BERAGAM BENTUK PACUAN KUDA

Berikut ini salah satu bentuk utama dari permainan pacuan kuda yang sangat populer di beberapa bagian dunia adalah pacuan kuda Throughbred.

Sebelah timur Amerika Serikat juga memiliki Harness Racing yang jauh lebih populer di bandingkan pacuan kuda Throughbread yang berada di negara Kanada dan beberapa bagian eropa lainnya.

Pengembang biakan serta latihan pacuan kuda di beberapa negara kini menjadi aktivitas ekonomi yang bisa di bilang sangat penting, sehingga muncul kegiatan perjudian dalam bentuk taruhan.

Di mana kuda-kuda yang unggulan bisa memenangkan jutaan dolar dengan cara menjadi pejantan lewat pengembang biakan kuda.

PERATURAN OLAHRAGA PACUAN KUDA

Berikut ini saya akan menjelaskan beberapa olahraga berkuda serta peraturan di dalamnya.

Tunggang Serasi atau biasa di kenal Dressage

Tunggang Serasi

Cabang olahraga kuda yang satu ini menuntut keserasian, baik dari penunggang maupun si kuda saat melakukan gerakan. Di mana keterampilan dan pengalaman menunggang sangat di butuhkan untuk dapat menghasilkan suatu gerakan yang indah dan bagus untuk di lihat.

Lompatan Ringan ( Showjumping)

Lompatan Ringan ( Showjumping)

Munculnya perlombaan lompat ringan bertujuan untuk menyelesaikan sebuah lintasan dengan melompati tanpa harus menjatuhkan rintangan.

Setiap lintasan yang tersediapun berbeda-beda, sesuai dengan tingkat tingkat kesulitan dan tipe pertandingan.

Panjang lintasan yang di gunakan untuk lompat ringan sejauh 150m, dan panjang lintasan maksimal 1200m. Sedangkan luas arena pelombaan pacuan kuda sebesar 90×45 m.

Rintangan untuk lompat jauh dan melewati genangan air memiliki lebar 2,5 meter – 4,5 meter. Sedangkan rintangan lompat tinggi memiliki tinggi maksimal 1,60 m dan lebar 2,2m.

Penilaian akan di berikan berdasarkan jumlah kesalahan untuk setiap rintangan yang terjatuh atau saat waktu menyelesaikan rintangan yang telah di tentukan.

Pemain akan di berikan pengurangan sebanyak 4 point ketika melanggar peraturan di atas, dan akan di eliminasi saat kuda berjalan saat bel belum di bunyikan.

Trilomba (Eventing)

Trilomba (Eventing)

dressage di perlombakan dalam arena yang memiliki ukuran 20×60 meter. Sama seperti peraturan dressage pada umumnya, di mana para juri akan memberikan nilai untuk setiap gerakan yang dilakukan oleh masing-masing peserta dengan totalnya dijadikan persentase.

Hasil persentase tersebut akan dikurangi dari angka 100 dan kemudian akan dikali dengan 1,5 untuk memperoleh penalty points yang akan dibawa ke lomba berikutnya pada hari kedua, yakni cross-country.

Perlombaan yang di gelar pada hari ke dua merupakan yang paling menguras tenaga dan konsentrasi penuh para peserta karena sangat menuntut dari sisi fisik serta menguji kecepatan, daya tahan tubuh si penumpang maupun kuda tunggangan serta keberanian dan kemampuan melompat kuda ke titik yang paling tinggi atau maksimal.

banyak peserta kewalahan bahkan harus mengundurkan diri dari ajang perlombaan karena tidak memiliki fisik yang kuat untuk menyelesaikan lomba.

Cross-country juga bisa di bilang memiliki resiko tertinggi, karena cuaca yang tidak mendukung dan jalan yang harus di lalui merupakan jalan yang terjal ehingga berbahaya bagi kaki kuda.

Karena itu, perlengkapan pengaman seperti sepatu kuda khusus untuk medan bebatuan dan terjal atau knee-pad dan elbow-pad untuk melindungi sang penunggang menjadi persyaratan minimum sebelum memulai lomba.